Namaku Dimas, 24 tahun. Dulu, hidupku jauh dari kata “kaya-muda”. Setelah lulus kuliah jurusan Manajemen Informatika, aku hanya bisa mendapatkan pekerjaan paruh waktu dengan gaji pas-pasan sebagai admin di sebuah perusahaan kecil. Gajiku hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk menabung pun terasa sulit. Mimpi untuk memiliki motor baru atau liburan ke luar negeri hanya tinggal mimpi. Kehidupanku terasa monoton dan membosankan. Aku merasa terjebak dalam lingkaran setan kerja-makan-tidur-kerja.
Read MoreAditia, pemuda berusia 24 tahun asal Bandung, dulunya hanyalah seorang freelancer desain grafis dengan penghasilan pas-pasan. Hidupnya dipenuhi dengan deadline yang menumpuk dan kekhawatiran akan masa depan. Impian untuk memiliki rumah sendiri dan menjalani hidup yang lebih nyaman terasa begitu jauh. Ia sering menghabiskan waktu lembur hingga larut malam, mata panda menjadi teman setia di setiap cermin. Kondisi keuangannya yang serba terbatas membuatnya merasa terjebak dalam lingkaran setan: bekerja keras, namun tetap saja merasa kekurangan. Ia mendambakan kebebasan finansial, kehidupan yang "kaya-muda", tapi tak tahu bagaimana caranya mencapainya.
Read More