Mentari pagi menyinari wajah Rendi, seorang pemuda berusia 24 tahun yang tinggal di sebuah kontrakan kecil di pinggiran Jakarta. Ia baru saja menyelesaikan sarapannya – sebungkus nasi uduk dan segelas teh manis – dan menatap layar laptopnya dengan ekspresi serius. Hidupnya terasa berat. Gajinya sebagai pegawai administrasi di sebuah perusahaan kecil tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi untuk membantu keluarganya di kampung halaman. Ia seringkali mengetikkan pertanyaan yang sama di mesin pencari: "google-bagaimana-caranya-supaya-kita-cepat-kaya". Jawaban yang muncul selalu beragam, mulai dari investasi saham, bisnis online, hingga tips-tips yang terkesan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Rendi merasa frustasi.
Read More