Rahmat, pemuda 28 tahun asal Sukabumi, pernah merasakan pahitnya pengangguran. Setelah lulus dari universitas swasta di Bandung dengan gelar sarjana ekonomi, ia kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasinya. Berbagai lamaran kerja ia kirimkan, namun hanya sedikit yang membalas, dan yang membalas pun kebanyakan hanya berakhir pada tahap interview. Kecewa dan frustasi mulai menggerogoti semangatnya. Ia merasa pendidikannya seakan sia-sia, dan masa depannya tampak suram. Setiap hari ia hanya menghabiskan waktu di rumah, bermain game online untuk menghilangkan rasa jenuh dan kesepian. Itulah rutinitas hariannya selama hampir setahun. Pikirannya terus dihantui oleh pertanyaan: "Bagaimana caraku cari-peluang-bisnis yang bisa membantuku lepas dari keterpurukan ini?"
Read MoreBudi, seorang karyawan kantoran di perusahaan swasta Jakarta, merasa hidupnya terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Gaji bulanan yang pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tanpa sisa untuk menabung atau berinvestasi. Mimpi memiliki rumah sendiri dan masa depan yang lebih cerah terasa semakin jauh. Ia sering menghabiskan waktu istirahat makan siangnya dengan cari-peluang-bisnis di internet, membaca artikel tentang kewirausahaan dan berbagai peluang penghasilan tambahan. Namun, setiap usaha yang ia coba, entah itu dropshipping, jualan online, atau investasi saham, selalu menemui jalan buntu. Rasa frustasi dan kekecewaan mulai menggerogoti dirinya.
Read More