Mentari pagi menyinari wajah Budiman, seorang pemuda 28 tahun yang tinggal di sebuah kontrakan kecil di pinggiran Jakarta. Kehidupannya sederhana, bahkan bisa dibilang serba pas-pasan. Sebagai seorang desainer grafis freelance, penghasilannya tak menentu, seringkali tak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Mimpi untuk memiliki rumah sendiri, mobil, dan hidup lebih nyaman masih terasa jauh. Ia seringkali merenungkan "cara-orang-cepat-kaya", membaca berbagai artikel dan menonton video di internet yang menjanjikan jalan pintas menuju kebebasan finansial. Namun, kebanyakan berakhir dengan janji-janji palsu dan skema investasi yang berisiko.
Read More