Ahmad, seorang pemuda 28 tahun dari Garut, Jawa Barat, hidupnya penuh tantangan. Lulusan SMA yang hanya bekerja serabutan sebagai kurir, penghasilannya tak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang sederhana. Ia memimpikan kehidupan yang lebih baik, namun jalan menuju kesuksesan tampak begitu jauh dan kabur. Ia seringkali tergoda oleh berbagai tawaran investasi cepat kaya, namun selalu ragu-ragu karena prinsip kehati-hatiannya. Pencariannya tentang "cara-cepat-kaya-menurut-islam" selalu berakhir dengan nasihat tentang kerja keras, kejujuran, dan keberkahan.
Read MorePak Budi, seorang pensiunan guru berusia 55 tahun, selalu merasa gelisah. Pensiunnya memang memberikan ketenangan dari rutinitas mengajar yang melelahkan, namun juga membawa kekhawatiran finansial. Biaya hidup yang terus meningkat, ditambah kebutuhan anak dan cucunya yang masih bergantung, membuat pendapatan pensiunnya terasa kurang. Ia sering berdebat batin, mencari cara tambahan untuk menambah penghasilan tanpa mengorbankan prinsip-prinsip keislamannya. Istilah "cara-cepat-kaya-menurut-islam" seringkali muncul dalam pencarian online-nya, namun ia selalu ragu. Banyak tawaran yang terkesan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, bahkan beberapa di antaranya berbau penipuan.
Read More